Jumat, Maret 26, 2010

2010 dan mereka yang ku cinta



2010?

banyak yang telah dan akan berubah di tahun 2010.
Mitya namanya, teman baik saya sejak tahun pertama kuliah di periklanan UI 2006 lalu.
tahun 2010 telah membawa ia pergi jauh dari ibukota, dari keluarga, dan tentu saja dari aku.
ia pergi ke negeri Kanguru, Australia, tepatnya di Perth untuk melanjutkan kuliah.
setelah Mitya pergi, ada perasaan kesepian yang datang. tapi seperti kata orang, semua itu datang dan pergi, jadi saya akan terus menunggu ia pulang dan berbagi cerita kembali bersama kami. yang terpenting saya tetap berdoa semoga kamu baik-baik disana ya my.. (cups..)

2010 juga telah menghadiahiku seorang kakak perempuan baru, karena bulan dua kemarin da Lembai (kakak keempat) telah menikah di kampung halaman papa, di Makassar.
dan itu tandanya saya di berikan kakak bonus oleh Allah. Alhamdulillah..

seperti lirik lagu dari Keane - everybody's changing and I don't feel the same.

tetapi keseharian saya bersama kamera, sepeda dan komputer; tidak berubah di tahun 2010.
masih dengan komputer dan internet hari-hari saya lalui walau hanya untuk mengetahui kabar dunia.masih dengan sepeda, pekan sore saya mengunjungi tempat-tempat makan favorit. dan tidak lupa kamera di dalam ransel.

tidak akan berubah karena benda-benda inilah yang membantu saya menghampiri dunia.

oh ya, hobi saya akan fotografi membuat suatu impian dalam diri, suatu saat nanti saya ingin memiliki sebuah studio foto dimana saya dapat mengexplore kemampuan setiap saat.

ada kepuasan tersendiri setelah jeprat-jepret sana dan sini..
Monas dan Bantar Gebang contohnya..

yang menarik adalah saya bisa bercerita apa saja sesuai dengan angle yang saya pilih. yang akhirnya menjadi hasil jepretan saya. demokratis bukan? kita bebas melihat sesuai cara pandang sendiri, ini yang saya suka.











di Monas ini contohnya, salah satu tempat favorit saya. Monas memiliki air mancur joget yang indah, dan mungkin tidak semua penduduk Jakarta tahu akan hal ini. betapa Monas sangat menginspirasi dengan segala cahaya warna-warni yang berasal dari lampu-lampu gedung pencakar di sekelilingnya.

dan di tempat yang berbeda, jauh dari sentuhan metropolitan, Bantar Gebang.
di tempat seperti itu mereka (anak-anak yang bermain di atas tumpukan sampah) masih bisa tertawa ceria di tengah senja.tempat dimana orang tidak pernah berharap berada di sana.

























tidak pernah puas rasanya, selalu ingin mengunjungi tempat-tempat baru, melihat dunia dan hunting foto tentunya.

yaahh, masih tersisa sembilan bulan di tahun 2010.
masih banyak kejutan yang akan datang, tetapi, mereka..
keluarga, sahabat, komputer, sepeda dan kamera tetap menjadi teman terbaik dan terindah bagi seorang Khairunnisa Andikaputeri, yang selalu menunggu kejutan!

2010? siapa takut!

Minggu, Maret 16, 2008

proses berpikir

pertama kali saya berkesempatan menulis, bnyk hal terlintas.
entah apa yg akan dipilih. hanya masalah pilihan saja.
mereka mengusulkan 'nulis cara main kartu atau nulis resep makanan aja'.
tidak masalah menulis ttg apa yg penting ada proses dibelakang smua itu..
proses berfikir.
krn dgn berfikir kita belajar untuk menilai, untuk hal-hal objektif atau hanya sekedar brainstorming.

menulis menurut saya tdk membutuhkan inspirasi tetapi hasil tulisan itu yg akan menjadi inspirasi, yg nantinya terbersit dlm hati
'every word inspired me'.

untuk seorang saya yg berlatar belakang pendidikan komunikasi, kata-kata dan inspirasi adalah suatu keharusan. dmn akal pikiran dituntut untuk bekerja semaksimal mgkin.
untuk membuat iklan yg dapat berkomunikasi dgn baik
berawal dr konsep dan big ideanya.

sama seperti sebuah pergerakan.
ada yg memilih underground movement dgn msk dlm sarikat buruh krn konsep yg ingin ditawarkan adalah rasa kemanusiaan, proletar.
yang big ideanya didapat dr hasil eksplorasi otak setelah membaca buku-buku karl marx.

tdk menjadi masalah, yg penting ada proses berfikir.
hanya saja menurut saya kita harus tetap objektif. jgn telan mentah-mentah apa yg kita dapat.
boleh saja membaca buku-buku
kiri asal jgn terwarnai oleh itu.
menurut saya langkah awal keberhasilan seseorang ktika ia pnya pengaruh.
jgn kita yg diwarnai, ttapi kita yg harus bs memberi warna,
pd seseorang, pd sbuah pergerakan atau pd khidupan bernegara.

apartheid

sebuah masyarakat dgn standar kesejahteraan yg rendah, dan hidup dlm tatanan yg opresif akan selalu tercipta kelas yg terpaksa mengais dlm gelapnya dunia kejahatan.

fenomena asal afrika selatan, sebuah fragmen dlm masyarakat kulit hitam yg harus hidup di bawah opresi sistem apartheid.

fase kririkal yg menimbulkan pertanyaan akan eksistensi sbagai manusia.

pertanyaannya bagaimana dengan Indonesia, tdk dengan kasus yg sama tetapi mengapa dapat menimbulkan pertanyaan serupa ttg eksistensi sbagai manusia yg sangat sulit dipertahankan. ambil contoh kasus pembunuhan anak oleh ibu kandungnya sendiri [kompas, 15 maret 2008] yg kemudian diketahui krn adanya tekanan
ekonomi, sang ibu khawatir tdk dapat menghidupi anaknya.
membuktikan bahwa pemerintah belum dapat menangani setidaknya mengurangi angka kemiskinan.

bila keadaan masyarakatnya saja sudah sangat memprihatinkan, apakah ini tdk mencerminkan pemerintahannya?

totalitarianisme [selimut para penguasa]

seperti george orwell, penulis asal inggris yg menggambarkan sebuah masa depan yg suram dr masyarakat di bawah kekangan sistem totalitarianisme.

dmn individu hrus hidup dlm ketakutan, dgn kontrol penuh dr negara.
menghapus segala bentuk ekspresi kemanusiaan dgn kepatuhan total.
keinginan untuk merdeka dicapai dgn pemberontakan personal terhadap sistem yg mengekangnya.

dapat mengingatkan kita bahwa kebebasan dan kemerdekaan adalah sebuah usaha dgn sgala konsekuensi di dalamnya.
tidak bisa dengan pasrah menerima sebuah kebijakan yg kita tahu sangat melanggar kepentingan publik krn kepentingan elite menyelimutinya.
pergerakan adalah sebuah cara memerdekakan diri dr sebuah kontrol penuh pihak-pihak yg menamakan dirinya utusan negara.